Wrapping Up 2023; What an adventurous year to go through
It's been a short year but slow. For context, saya memulai paragraf pertama ini di bulan Oktober karena nggak mau kehilangan memori sebelum akhir tahun. Ada banyak hal terjadi selama tahun ini yang membuat perasaan saya naik-turun, tapi juga saya merasakan banyak kekosongan di hati. Pada saatnya nanti, tepatnya bulan Desember, saya ingin merangkum semuanya tanpa ada yangg tertinggal. Makanya mau saya cicil pelan-pelan mulai saat ini.
So, what happened in 2023? Banyak, sebagian menyenangkan dan sebagiannya lagi membuat saya ingin menyerah. Tapi memang seperti itulah hidup, kan?! Kadang sedih, kadang bahagia. Tadinya saya berencana menceritakan semuanya di sini, tapi setelah dipikir-pikir kok ya agak nggak pantes. Apalagi bagian yang sedih-sedihnya. Apa urusannya orang baca cerita sedih saya? Kayak mereka nggak punya masalah sendiri aja kok harus tahu masalah saya juga. Sepertinya saya memang butuh terapi supaya bisa menormalisasi cerita-cerita sedih kayak orang-orang sekarang.
JANUARI
Saya memulai 2023 dengan sangat opstimis. Bikin planner sendiri, mulai dari cover, monthly spread sampai daily journal. Baca buku sampai tuntas, nonton First Love dan The Glory dan seperti yang sudah saya duga di pertengahan bulan mulai terlihat tanda-tanda dramanya. Untungnya saya sudah lupa apa hal buruk yang terjadi di bulan ini, tapi karena tercatat suasana hati saya di planner jadi akhirnya tahu deh... Ini sih salah satu manfaat journaling, jadi terdata segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita sesuai dengan apa yang kita inginkan.
FEBRUARI
Peristiwa besar yang terjadi di bulan ini tentu saja adalah kaos merch Linkin Park saya sampai, di tanggal 13 😂. Saking sayangnya saya sampai nggak mau pakai karena takut kotor. Ya salah saya sendiri kenapa beli kaos warna putih. Selebihnya, nggak ada yang spesial.
MARET
Adalah bulan di mana saya sudah benar-benar kehilangan motivasi. Monthly spread saya kosong dan daily journal hanya terisi di tanggal 1, 4, dan 8. Mungkin karena menjelang Ramadhan jadi saya mulai burn out karena pekerjaan. Tapi yang saya ingat dari bulan ini adalah saat saya memutuskan untuk resign. Setelah itu, semua berjalan apa adanya.
Photo by LOGAN WEAVER | @LGNWVR on Unsplash |
Karena planner saya berakhir di bulan Maret, maka setelah itu saya nggak punya data lagi apa yang terjadi. Kalau diingat-ingat, hal-hal yang paling memorable sepertinya nggak banyak;
ONE OK ROCK Merchandise
Saya beli jaket Luxury Disease Japan Tour dengan memberanikan mengirim DM orang random di Instagram. Hmmm.... Nggak random-random amat sih. Saya pelajari dulu akun dan orang dibaliknya, dan memutuskan untuk nanya. Ternyata ada temennya yang buka jastip merchandise, akhirnya jadilah saya punya produk kedua merchandise dari artis favorit. Dan mungkin karena ketagihan sama kualitasnya (walaupun harganya bikin nangis), bulan November saya beli lagi dong, kaos konsernya ONE OK ROCK & My First Story. Janji, tahun depan nggak gini lagi. Bangkrut rekening orang gara-gara jajan beginian.
Jalan-jalan
Yang pertama ke Padang, yang kedua ngintilin suami field trip ke Jawa. Masing-masing udah saya ceritain walaupun nggak lengkap. Tahun ini sepertinya bakal balik lagi ke Padang, dan who knows mungkin ada tempat lain yang akan saya kunjungi.
***
Anehnya, tahun 2024 ini saya justru memulai dengan mood yang sangat buruk. Padahal malah lagi sibuk-sibuknya. Sekarang saya lagi rajin-rajinnya belajar bahasa Jepang lagi, dapet beasiswa belajar nulis khot, dan Alhamdulillah suami dapet pekerjaan baru. We'll see, mungkin anomali ini justru akan diakhiri dengan kebahagiaan di akhir tahun nanti?!
Tidak ada komentar
Posting Komentar