SLIDER

Para Nabi dan Rasul

 وَمَا نُرْسِلُ ٱلْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۚ

"Dan Kami tidak mengutus para rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan..." (QS AL-Kahfi: 56)

Beriman kepada para Nabi dan Rasul

Kepercayaan kepada para nabi dan rasul adalah salah satu prinsip dasar umat Islam dan merupakan salah satu komponen iman. Mengenai para nabi, Allah  menyebutkan,

قُلْ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ عَلَيْنَا وَمَآ أُنزِلَ عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْمَـٰعِيلَ وَإِسْحَـٰقَ وَيَعْقُوبَ وَٱلْأَسْبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَٱلنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍۢ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ

"Katakanlah, “Wahai Nabi,” “Kami beriman kepada Allah dan apa yang telah diwahyukan kepada kami dan apa yang telah diwahyukan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ishak, Yakub, dan anak cucunya, serta apa yang telah diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi yang lain dari Tuhan mereka, kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan hanya kepada-Nya-lah kami bertawakal.” (QS Ali Imran: 84)

Allah mengutus seorang pemberi peringatan kepada setiap bangsa di sepanjang sejarah manusia, yang berarti bahwa jumlah nabi yang telah datang untuk melaksanakan misi Allah pastilah mencapai ratusan, bahkan lebih.

...وَإِن مِّنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌۭ ٢٤

"...Tidak ada satu umat pun yang tidak memiliki seorang pemberi peringatan." (QS Faathir: 24)

Photo by Muhammad Amaan on Unsplash

Dua puluh lima nabi dan rasul disebutkan namanya di dalam Al-Qur'an: Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Ismail, Luth, Ishaq, Ya'qub, Yusuf, Syu'aib, Harun, Musa, Daud, Sulaiman, Ayyub, Dzulkifli, Yunus, Ilyas, Ilyasa, Zakaria, Yahya, Isa, dan Muhammad .

Jika seseorang tidak percaya kepada para nabi dan rasul Allah , dia menjadi kafir. Allah  berfirman,

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُوا۟ بَيْنَ ٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍۢ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍۢ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُوا۟ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا ١٥٠ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَـٰفِرُونَ حَقًّۭا ۚ

"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan Allah dan rasul-rasul-Nya dan ingin mengadakan perbedaan antara Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: “Kami beriman kepada sebagian dan kafir kepada sebagian yang lain”, dengan maksud hendak mencari-cari jalan tengah, mereka itulah orang-orang kafir yang sebenar-benarnya...." (QS An-Nisa: 150-151)

Mengingkari satu nabi saja disamakan dengan mengingkari semua nabi. Hal ini dikarenakan mengingkari para nabi dan rasul berarti menolak ajaran mereka, yang disamakan dengan mengingkari sumber ajaran, yaitu Sang Pencipta. Hal ini menyebabkan kegagalan untuk mencapai penghambaan sejati kepada Allah yang telah diperintahkan kepada manusia.

Sebagai manusia, kita membutuhkan para rasul dan ajaran-ajaran mereka untuk memperbaiki hati kita, mencerahkan jiwa kita, dan membimbing pikiran kita. Kita membutuhkan para rasul untuk memberikan arah bagi kehidupan kita, untuk menghubungkan kita dengan kehidupan dan dengan Pencipta kehidupan. Ulama Ibnul Qayyim, menjelaskan kebutuhan manusia akan para rasul dan ajaran mereka, menulis:

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Zuzu Syuhada • Theme by Maira G.