SLIDER

What I want in Jannah

Beberapa waktu lalu saya  melihat video di Instagram, seseorang menyebutkan keinginan-keinginannya jika nanti dia berada di surga. Saya lalu merasa ingin juga membuat bucket list tentang harapan-harapan yang pernah terpikir atau saya ucapkan tentang surga. Pernah kan kita ngobrol-ngobrol sama teman atau siapa gitu, bahas tentang akhirat? Beberapa kali pasti bahas tentang surga. Tapi pernah nggak nulisin impian dan keinginan yang ingin kita dapat nanti di surga? Kalau afirmasi positif di dunia saja diseriusin, apalagi akhirat, kan?! 

Sebenarnya ini keinginan yang sudah lama saya pendam. Tapi saya selalu ragu untuk menulisnya karena saya yakin orang yang baca akan salah paham. Seolah-olah saya ini orang yang nggak bersyukur. However, kembali ingat sama tujuan saya mengaktifkan blog ini adalah supaya jujur pada perasaan maka saya putuskan untuk benar-benar menulisnya kali ini.

What is Jannah to you? It might be different for everyone to an extent because in this life, we don't all like the same things or necessarily want the same things, but you have to realize that you're dealing with Allah subhanahu wa'ta'ala who created you, who knows what pleases you and is promising you a paradise that will forever please you. -Jannah: Home at Last, Yaqeen Institute-

Kerjaannya AI

Kita semua tahu bahwa kita bisa minta apapun di surga. Imam Omar Suleiman mengatakan, batasannya hanyalah imajinasi kita. Tapi sampai saat ini, saya masih sering berpikir apakah mungkin satu keinginan saya ini bisa terwujud? Karena sepertinya keinginan saya justru sangat bertolak belakang dengan janji Allah untuk para penghuni surga. Dan ini bukan benda. Beberapa teman saya ada yang pernah bilang kalau mereka nggak suka sungai, nggak suka perhiasan, dan lain-lain yang bisa kita temukan janji-janji itu di Al-Qur'an. Sementara saya, saya ingin sendirian di surga. Apakah mungkin?

Pikiran tentang kemungkinan ini selalu muncul setiap kali saya merasa suntuk dan menyendiri di kamar karena pusing mendengar suara orang rumah. Saya selalu berdoa dalam hati, semoga saya bisa tinggal sendiri di surga. Tapi apakah mungkin? Bisa saja Allah akan membuat saya jadi menyukai keluarga dan manusia pada umumnya nanti di surga, sebagaimana Allah menghilangkan ghill pada hati orang-orang beriman? Tapi bukankah itu berarti Allah mengerdilkan harapan saya? Begitu juga orang-orang yang nggak menyukai perhiasan di dunia, bisa saja Allah buat mereka jadi menyukainya nanti di surga? At this point, saya sadar lagi betapa kurang ajarnya saya. 😞

Saya ingin perpustakaan yang berisi semua cerita di dunia dan menghabiskan waktu selamanya di sana. Itu mudah. Saya ingin berkebun di halaman rumah dan menanam bunga, buah-buahan dan sayuran. Itu juga mudah. Tapi sendirian? Tidak bertemu dengan siapapun? Kalau dipikir-dipikir, boleh nggak ya? Atau gini deh, nggak pa-pa sesekali ketemu orang-orang dan keluarga tapi tinggalnya tetap sendirian ya Allah. Itu aja, please. Saya udah capek banget hidup di dunia berurusan sama orang. Masa di surga harus ketemu orang lagi?!

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Zuzu Syuhada • Theme by Maira G.