SLIDER

Wasiat untuk para Penuntut Ilmu

Telah menjadi keharusan atas kita semua, untuk mengulang kembali apa yang telah kita dengar, dan saling mengingatkan satu sama lain atas apa yang telah kita hafal dan kita baca. 

Photo by Corina Rainer on Unsplash

Seorang penuntut ilmu memiliki ciri khas, akhlak, mampu menorehkan bekas terhadap dirinya dan orang lain. Tidak ada kebaikan pada seorang penuntut ilmu yang tidak menampakkan akhlak, kehormatan, wibawa seorang ahli ilmu.

  1. Niat yang ikhlas karena Allah dalam mencari dan mendapatkan ilmu
  2. Membaca kitab-kitab yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan, menuntut ilmu, dan adab-adab penuntut ilmu. Jika ia membaca sejarah para penuntut ilmu dari kalangan salaf, maka ia akan mengetahui kemampuan dirinya dan mengetahui bahwa ia belum mencapai apa pun dibanding dengan apa yang mereka capai.
  3. Mendahulukan yang lebih utama dalam mencari ilmu
  4. Peringatan dari tindakan merasa lebih berilmu. Ini adalah tempat masuk setan yang tersembunyi atas kebanyakan orang; dimana seorang penuntut ilmu bila ia sedang bersama dengan orang yang lebih sedikit ilmu darinya.
  5. Memuji Allah Ta'ala ketika menyebut namaNya
  6. Mengucapkan shalawat dan salam atas nabi ﷺ ketika menyebut namanya
  7. Mengucapkan radhiyallahu 'anhu terhadap para sahabat radhiyallahu 'anhum ketika menyebut nama mereka
  8. Mengucapkan rahimahullah pada penyebutan ulama
  9. Tidak menyandarkan perkataan kepada referensi kecuali jika ia membaca informasi tentangnya
  10. Tidak menisbatkan hadits kepada selain ash-shahihain jika itu terdapat pada keduanya atau salah satunya
  11. Memastikan dalam melakukan penukilan
  12. Menyandarkan faedah kepada pemiliknya
  13. Tidak merendahkan faedah ilmu meskipun sedikit
  14. Peringatan dari menyembunyikan faedah ilmu, dan dari usaha untuk berlaku mementingkan diri sendiri daripada orang lain terkait faedah ilmu
  15. Peringatan dari mengambil syahid (dalil penguat) dengan hadits lemah dan palsu
  16. Tidak melemahkan suatu hadits kecuali setelah melakukan pembahasan dan bertanya
  17. Tidak menganggap remeh permasalahan yang ditanyakan kepadanya
  18. Membawa catatan kecil untuk menulis setiap faedah dan permasalahan
  19. Berusaha menyesuaikan pembicaraan pada setiap momen, atau pada setiap kejadian yang terjadi, atau pada setiap musim sebelum musim tersebut tiba
  20. Peringatan dari terlalu sibuk dengan hal-hal yang mubah
  21. Menjauhkan diri dari kesibukan terhadap sesuatu yang tidak utama, dan meninggalkan sesuatu yang utama
  22. Mengunjungi beberapa perpustakaan dan menelaah kitab-kitab yang ada
  23. Mengontrol perpustakaan pribadi
  24. Menghindari generalisasi istilah yang serupa dalam lafadz; ini biasanya dilakukan dalam penulisan kitab
  25. Semangat untuk membaca kitab-kitab yang menjelaskan tentang istilah-istilah yang digunakan para penulis, atau yang menerangkan tentang metode kitab, atau juga pembahasan kitab
  26. Tidak terburu-buru dalam memahami suatu perkataan
  27. Memperbanyak membaca kitab-kitab fatwa
  28. Tidak terburu-buru dalam menafikan keumuman
  29. Jika engkau menyampaikan hadits secara makna, maka jelaskanlah hal itu
  30. Menjauhi penggunaan lafadz-lafadz yang menunjukkan pengagungan dan kebesaran untuk memuji diri sendiri
  31. Menerima masukan dan nasihat dengan lapang dada
  32. Ketidakacuhan terhadap sedikitnya orang yang mengambil manfaat
  33. Peringatan dari menghabiskan waktu dalam mencari beberapa perkara yang tidak ada manfaat darinya
  34. Tidak sibuk dengan faedah-faedah lain di tengah pengkajian terhadap suatu permasalahan
  35. Tidak tercerai-berai di tengah bacaan
  36. Tidak berbelit dalam memilih lafadz
  37. Peringatan terhadap perkataan tanpa ilmu, dan merasa berat untuk meninggalkan pertanyaan tanpa jawaban
  38. Tidak terpengaruh dengan hinaan yang sifatnya pribadi bila agamamu selamat
  39. Tidak putus asa dan kecil hati dalam menuntut ilmu, dan waspada terhadap patah semangat. Seandainya engkau tidak memperoleh ilmu pada hari ini, maka kerahkanlah kesungguhanmu untuk hari kedua, ketiga, keempat, setahun dan dua tahun. Engkau telah mengetahui bahwa penguasaan menurut para ahli hadits terbagi menjadi dua:
  • Penguasaan hati (kuatnya hafalan)
  • Penguasaan kitab
Setiap kita menulis dan membaca, namun jika tidak diulangi terus-menerus, maka sedikit demi sedikit akan terlupakan. Bersemangatlah engkau dalam memanfaatkan setiap detik dari waktumu, boleh jadi Allah ﷻ akan memberi manfaat pada negerimu melalui dirimu, bahkan bisa jadi kepada kaum muslimin seluruhnya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Zuzu Syuhada • Theme by Maira G.