Setelah nonton Maomao dan heboh sendiri karena nggak banyak wibu terkenal di Indonesia yang bahas tentang anime itu, saya menemukan bahwa ternyata karakter Maomao selalu disandingkan dengan Frieren di setiap review anime dari luar negeri. Di Indonesia sih Frieren cukup rame, jadi saya nggak terlalu buru-buru untuk nontonnya, karena nggak perlu khawatir kelupaan. Waktu masih awal-awal rilis juga saya sempat nonton 2 episode tapi kemudian berhenti. Sekarang karena -seperti biasa- sudah kehabisan referensi maka saya mulai menonton Frieren. Dan memang layak Frieren serame itu dibahas di mana-mana, and now I want justice for Maomao. 😕
The demon king has been defeated, and the victorious hero party returns home before disbanding. The four-mage Frieren, hero Himmel, priest Heiter, and warrior Eisen-reminisce about their decade-long journey as the moment to bid each other farewell arrives. But the passing of time is different for elves, thus Frieren witnesses her companions slowly pass away one by one. Before his death, Heiter manages to foist a young human apprentice called Fern onto Frieren. Driven by the elf's passion for collecting a myriad of magic spells, the pair embarks on a seemingly aimless journey, revisiting the places that the heroes of yore had visited. Along their travels, Frieren slowly confronts her regrets of missed opportunities to form deeper bonds with her now-deceased comrades.
Frieren; Beyond Journey's End memulai ceritanya setelah Frieren dan kelompok Pahlawan yang dia ikuti kembali setelah menghabiskan waktu 10 tahun mengalahkan Demon King. Prestasi mereka yang sangat hebat membuat mereka menjadi sangat dikenal di penjuru negeri dan sangat dihormati. Setelah kembali dari misi penting itu dan diangkat menjadi pahlawan, kelompok Pahlawan pun bubar dan mereka meneruskan kehidupan masing-masing. Frieren memilih menjalani hidup dengan berpetualang mencari dan mengumpulkan mantra-mantra sihir baru, apapun bentuknya. Mantra sihir seaneh apapun dikumpulkannya, tidak peduli apakah itu akan berguna atau tidak. Frieren sangat terobsesi dengan sihir. Bagi Frieren, waktu 10 tahun yang dia lalui bersama teman-temannya bukanlah apa-apa dibandingkan dengan rentang hidupnya yang sangat panjang. Namun, tentu saja tidak sama dengan teman-temannya.
Dari adegan pertama, keunikan anime ini sudah tersaji. Ketika cerita-cerita petualangan biasanya dimulai sebelum karakter utama mendapatkan tugasnya, Frieren justru memulainya dari akhir cerita. Kita yang biasanya membuat-buat sendiri cerita setelah misi para jagoan berakhir, justru disuguhi cerita itu. Lalu, keseruan apa yang akan ditampilkan Frieren jika petualangan sudah berakhir?! Sejak menit-menit pertama tokoh Frieren tampil, saya sudah menduga kalau anime ini tidak akan menampilkan aksi-aksi heroik seperti Demon Slayer atau sejenisnya. Frieren dikenalkan kepada kita sebagai karakter yang dingin dan sulit memahami manusia, sehingga sudah pasti arah cerita ini pada character development Frieren yang hidup ribuan tahun. Kematian Himmel menyadarkan Frieren, bahwa 10 tahun bagi manusia adalah rentang waktu yang sangat lama. Dan di momen itu Frieren menyadari, "I knew human lives were short why didn't I try to get to know him better".
Kematian Himmel menjadi awal cerita Frieren. Setelah petualangan besarnya mengalahkan Demon King berakhir, Frieren melanjutkan hidupnya seperti biasa. Namun setelah persahabatannya dengan teman-temannya yang berlangsung hanya sekejap mata baginya, ternyata mereka menua dan meninggal satu per satu di hadapannya. Frieren menyadari betapa berharganya waktu, betapa dia harus memanfaatkan saat-saat yang penting bersama dengan teman-temannya. Frieren memulai kisahnya dengan sebuah kehilangan. Kehilangan teman yang ternyata sangat penting dalam hidupnya, dan di serial ini kita mempelajarinya secara perlahan. Jika kita mau merefleksikan hal itu pada diri kita, sesungguhnya kita tidak berbeda jauh dengan Frieren. Sering terlambat menghargai hal-hal penting dalam hidup dan baru menyadarinya ketika semua sudah berakhir.
Petualangan baru dijalani Frieren setelah kematian Himmel, namun kali ini dengan orang-orang baru, yang jauh lebih muda dan kini dia telah memiliki perspektif baru dalam hidupnya dengan segala pelajaran penting yang dia dapatkan dari pengalaman sebelumnya, ditambah dengan keunikan teman-teman barunya. Lewat petualangan baru ini juga kita mulai mendapatkan kilasan-kilasan masa lalu Frieren yang tadinya tidak kita ketahui, sehingga kita bisa melihat hubungan antara setiap peristiwa yang dialami Frieren sebelumnya membentuk sikapnya di masa kini. Kita bisa melihat paralel dari dua perjalanan yang dilalui Frieren, dimana dulunya selalu tak acuh pada teman-temannya di Kelompok Pahlawan, tapi kepedulian yang diberikan teman-temannya, bagaimana mereka begitu menghargai waktu yang mereka lalui bersama Frieren, lalu kembali kepada perjalanan yang baru dengan orang-orang yang baru di tempat yang sama memberi arti baru bagi Frieren. Kini dia mengambil sikap yang berbeda dengan yang sebelumnya, dia menanggapi teman-temannya dengan lebih baik, dia lebih menghargai teman-temannya kali ini. Dia mau memegang tangan temannya ketika mereka sakit, dia membelikan hadiah ulang tahun untuk menunjukkan bahwa dia peduli pada mereka, bahkan dia mau bangun pagi demi menemani temannya melihat sunrise, percaya bahwa itu akan memberi pengalaman tak terlupakan baginya seperti yang Himmel katakan padanya dulu. Dan ketika dia benar-benar melihat sunrise, and it does nothing for her. Nothing. Baginya itu hanya matahari terbit, tak berpengaruh apapun. Tapi kemudian dia melihat ke arah Fern, dan melihatnya tersenyum lalu dia menyadari, "Aku tak mungkin bisa melihat matahari terbit ini kalau sendirian." Bukan matahari terbitnya yang mesti dia nikmati jika itu memang tidak menarik baginya. Tapi momen bersama temannya itulah yang penting, dan merekalah yang penting, waktu yang dia habiskan bersama merekalah yang penting.
Karakter-karakter di sini begitu berarti karena setiap scene disajikan perlahan. Tidak ada scene yang tampak dipotong untuk mengikuti plot karena memang appreciate the moment adalah inti dan pesan yang tampaknya ingin disampaikan dari serial ini. Tidak peduli apakah itu momen emosional yang menguras air mata atau sekadar adegan kecil yang tampak tidak penting, semuanya tampil apa adanya karena 'memang sekarang adalah momen untuk hal kecil ini'. Tidak perlu terburu-buru, hal kecil ini juga berarti. Dan serial Frieren ingin mengingatkan kita akan hal ini di tiap episodenya, hargai waktu yang kau lalui saat ini. Betapa berartinya saat ini.Saya sangat menyukai bagaimana kisah Frieren tidak hanya fokus pada satu periode waktu. Bukan hanya menceritakan pengalaman Frieren mengalahkan Demon King atau melakukan sesuatu yang besar, kita mendapatkan kisah yang lengkap dari masa lalu dan masa kini Frieren dan bagaimana pengalaman itu menjadikan dirinya yang sekarang. Hal itu memberikan kita gambaran betapa dalam hidup ini kita menjalani banyak sekali pengalaman dan tidak hanya fokus melakukan satu hal besar saja. Kita mengalami banyak kejadian-kejadian dalam hidup yang mungkin dari sana kita menemukan keluarga baru, persahabatan baru yang menjadikan hidup kita lebih berwarna, dan mungkin suatu saat kita akan berpisah dengan mereka semua; mungkin karena kelulusan sekolah, mungkin ada yang pindah, atau mungkin salah satunya meninggal. Mungkin kita mengira bahwa hidup kita menjadi tidak berarti atau tidak sempurna setelah kehilangan mereka, but that doesn't mean that there is no future. Kenyataannya seringkali masa depan yang membawa pengalaman baru hadir di saat yang seperti itu. Tiap kejadian yang menimpa kita selalu datang tepat pada waktunya, tiap peristiwa dan pengalaman yang kita jalani dihadiahkan kepada kita dengan periode waktu yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Frieren mengingatkan kepada kita bahwa kita punya banyak sekali pengalaman dalam hidup, kita punya banyak sekali teman dan orang yang berpengaruh dalam kehidupan kita dan salah satu bagian yang penting dalam hidup ini adalah mengambil pelajaran dari tiap perjalanan hidup itu, menghargai kebersamaan kita bersama mereka dan Frieren menunjukkan kepada kita bagaimana untuk move forward. Bahkan pada karakter-karakter pendamping selain Frieren pun kita bisa menyaksikan hal itu. Ada kalanya orang bergabung dalam kelompok Frieren dan pada akhirnya meninggalkan mereka di tengah jalan karena dia memiliki tujuan yang berbeda. And it's OK. Karena mereka memiliki fase kehidupan yang berbeda dan membutuhkan pengalaman yang lain.
Mungkin sebagian penggemar merasa Sein tidak perlu meninggalkan Frieren dkk, tapi menurut saya pilihan yang diambilnya adalah yang terbaik. Karena meskipun dia sudah membangun chemistry yang sangat baik dengan Frieren dkk, tapi dia mengikuti Frieren atas sebuah tujuan. Dan dia tidak melupakan tujuan itu. Sehingga ketika jalan yang dia lalui bersama Frieren sudah tidak menuju tujuan yang dia harapkan, dia harus berpisah dari mereka. Seperti itulah hidup. Kita tidak akan pernah bersama dengan orang yang sama selamanya. Kita pasti akan berpisah pada satu masa, tapi kenangan bersama mereka akan tetap hidup di hati kita selamanya.***
Animasi di serial ini benar-benar keren. Tampaknya memang animator anime sekarang makin gila kualitasnya. Setiap momen yang ditampilkan lambat, atau aksi-aksi yang cepat dan latar musik yang sangat intimate di momen-momen hangat membuat saya merasa nyaman duduk dan menyaksikan tiap episode yang dijalani para karakter. Saya merasa mengenal mereka, bahkan Himmel sekalipun. Himmel yang sudah mati, dikenalkan kepada kita dengan karakter yang heroik. Yang bercita-cita ingin menjadi pahlawan, yang suka berbuat baik karena kebaikan itu sendiri. Dia ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik karena dengan begitu dunia akan jadi lebih baik. Himmel adalah salah satu contoh manusia insan kamil 😂. Yang nggak mau bikin drama, the purest of the purest. Dan biasanya karakter seperti Himmel akan tampak naif dan membosankan karena tidak realistis. Tapi Himmel adalah inspirasi.
Tapi bukan berarti Himmel -dan semua karakter- tidak memiliki kekurangan. Himmel sangat sombong -comedically so- jadi seperti kepedean dan sepertinya memang dia sengaja tampil seperti itu agar suasana kelompok mereka menjadi tidak terlalu tegang. Frieren sangat pemalas, apatis dan seringkali harus merepotkan teman-temannya. Fern, mudah sekali tersinggung atas hal-hal kecil dan kalau sudah begitu jadi menyusahkan orang lain karena harus meredakan kemarahannya. Stark adalah karakter yang diperkenalkan dengan dua wajah. Diawal kita dikenalkan Stark sebagai pahlawan, tapi ternyata penakut. Tapi Stark mampu menghadapi rasa takut itu dengan mengakuinya dan berhasil mengalahkan rasa takut itu. Meskipun masing-masing karakter ini memiliki kekurangan yang membuat mereka tidak nyaman satu sama lain, tetapi itu bukan penghalang bagi mereka. It's something that they learn to live with, dan mereka tetap menjalani hidup bersama. Mereka tetap mencintai satu sama lain, menghadapi kekurangan mereka satu sama lain
Heiter, pada awalnya saya pikir dia adalah karakter yang menyebalkan. Tapi ternyata seiring waktu, Heiter menunjukkan kebijaksanaannya sebagai seorang pendeta. Sebagai seorang healer, Heiter seharusnya menjadi punggung bagi kelompok Pahlawan. Tapi Heiter yang seorang pendeta justru hobi mabuk, judi, dan semua perbuatan tercela. Lalu hanya dengan sedikit plot yang juga ringkas, saya langsung menyukainya. Tentu saja di adegan dimana dia mengelabui Frieren untuk mengajak Fern dalam perjalanan. Heiter tahu Frieren akan menolak lalu dia meminta Frieren mengajarkan sihir kepada Fern, sebentar saja sambil menerjemahkan sebuah buku untuknya. Hanya 5-6 tahun 😆. Ternyata sikap menyebalkan Heiter memang ada tujuannya. Bukannya memohon atau memaksa Frieren untuk memenuhi keinginannya sebagai seorang teman, Heiter mengelabui Frieren agar Frieren membangun hubungan yang baik dulu dengan Fern. Heiter sadar betul bahwa waktu berjalan sangat berbeda antara dirinya dengan Frieren. Heiter sadar bahwa waktunya tidak lama lagi, dia ingin Fern punya seseorang yang dia percaya untuk merawatnya. Seseorang yang bisa mendidik Fern setelah dirinya pergi. Di episode ini kita ditunjukkan betapa hubungan 10 tahun antara kelompok Pahlawan ini telah mengubah kepribadian Heiter. Himmel yang menginspirasi Heiter untuk memungut Fern dan merawatnya.
Hal lain yang menarik adalah episode ke 16. Kakek Voll, teman lama Frieren. Saya tidak menyangka Frieren punya teman lama selain kelompok Pahlawan, dan langsung divalidasi beberapa menit kemudian lewat dialog dari penduduk desa tentang Kakek Voll 😄. Dia adalah karakter lain yang ditampilkan memiliki 2 wajah seperti Stark. Di luar dia tampak sudah pikun, tidak bertenaga, bahkan tidak banyak bergerak sampai-sampai Stark meremehkannya. Namun Frieren menyuruh Stark untuk berguru kepadanya. Di episode inilah saya melihat Frieren begitu bahagia dan senyumnya begitu indah. Begitu pula penduduk desa, melihat Kakek Voll bertemu Frieren membuat mereka berkomentar bahwa hanya saat inilah mereka melihat Kakek Voll tersenyum bahagia. Mereka tidak tahu mengapa Kakel Voll menjaga desa mereka begitu lama, hingga ratusan tahun. Yang mereka tahu hanyalah Kakek Voll telah menjaga desa mereka sepanjang yang mereka ingat, dan pada akhirnya kita tahu alasan dibalik kebaikan Kakek Voll. If that story doesn't make you cry, I don't know what does. Meskipun waktu berlalu dan membuat Kakek Voll mulai kehilangan memori bersama orang yang dia cintai, tapi dia tidak lupa akan janjinya dan berkomitmen untuk setia menjaga janji itu. Bagi saya, percakapan Kakek Voll dengan Frieren di malam terakhir mereka bertemu sangat bermakna, tentang alasan dan sesuatu yang penting. Itu adalah percakapan yang sangat filosofis dan penting bagi manusia untuk menetapkan sebuah pilihan hidup atau tindakan. Dan bagaimana Kakel Voll memutuskan untuk tetap menepati janjinya, memberikan kita gambaran tentang hal apa yang menjadi landasannya dalam mengambil keputusan itu. Begitu pula Frieren yang merasa diremehkan ketika Kakek Voll menanyakan apakah dia measih ingat wajah dan suara Himmel. It's such an important scene though it's not important to the overall story. Lewat percakapan yang sebentar dan sederhana, Frieren kembali disadarkan bahwa hidup memang cepat berlalu. Kakek Voll benar-benar sudah diambang waktunya, dan dia berjanji untuk membawa kenangan tentang Kakek Voll sampai kapanpun. Bahkan nulis ulang ini sudah membuat saya nangis lagi 😭.
Setengah episode tentang Kakek Voll yang tidak ada hubungannya dengan hidup anak-anak asuh Frieren ini kembali menunjukkan kepada kita tentang betapa pentingnya living in the moment. Setiap episode dalam hidup yang tampak tidak ada hubungannya dengan hidup kita bisa jadi memberi makna penting untuk kita. Bahwa dari setengah episode yang tidak lengkap ini kita masih bisa mengambil pelajaran. Setengah episode yang memberi pelajaran berharga bagi Stark, nostalgia sesaat yang membawa kebahagiaan bagi Frieren, dan percakapan sederhana yang membuat Kakek Voll melihat wajah istrinya lagi di dalam mimpi. Simple, sederhana, tidak ada hubungannya dengan cerita, tapi berdampak besar bagi hidup kita. Bukankah kita sering mengalaminya?!
Dan kisah Kakek Voll merupakan titik balik dari kisah Frieren, karena setelahnya mereka menjalani ujian sihir yang mungkin bagi sebagian orang jauh lebih menarik dengan aksi-aksi cepat dan menakjubkan. Tapi meski begitu, kisah ini tetap tidak kehilangan core-nya. Karakter-karakter baru dikenalkan, namun mereka hadir untuk memberikan kedalaman yang lebih bermakna bagi keseluruhan cerita. Pada bagian ini kita dikenalkan lebih jauh tentang bagaimana magic system di dunia Frieren bekerja, didukung dengan animasi yang hebat. Dan ketika sudah sampai pada akhir episode, saya merasa lega. I feel satisfied, contented, happy, well pleased. The best feeling ever.